Macam- macam pernafasan
pada Manusia :
Bernapas
meliputi dua proses yaitu menarik napas atau memasukkan udara pernapasan dan
mengeluarkan napas atau mengeluarkan udara pernapasan. Pengeluaran napas
disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga
dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke
atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya
rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan. Menarik napas disebut inspirasi dan mengeluarkan napas
disebut ekspirasi. Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan
perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian
juga untuk pernapasan perut.
a.
Pernapasan dada
|
Gambar. Pada waktu seseorang
bernafas rangka dada terbesar bergerak, maka pernafasan ini disebut
pernafasan dada. Ini terdapat pada rangka dada yang lunak ialah pada
orang-orang muda dan pada perempuan (Syaifuddin. 2003: 105).
|
Terdapat dua
fase dalam pernapasan dada yaitu:
1.
Fase Inspirasi
pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai
berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal)
berkontraksi à tulang rusuk
terangkat (posisi datar) à rongga dada
membesar dan Paru-paru mengembang à tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih
kecil dibandingkan tekanan udara luar à udara luar masuk ke paru-paru. Berikut skema
pernafasan dada yaitu :
Inspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang
rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, sehingga
tekanan udaranya menjadi lebih kecil dari udara atmosfer, sehingga udara masuk.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan
dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui
hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam
paru-paru, sehingga paru-paru mengembang. Udara luar yang kaya oksigen masuk.
2.
Fase ekspirasi
pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah
sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi à tulang rusuk menurun à paru-paru menyusut à tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan tekanan udara luar à udara keluar dari paru-paru. Bagan alir berikut
mengenai proses ekspirasi pada pernapasan dada yaitu:
Ekspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi, tulang rusuk
akan tertarik ke posisi semula, volume rongga dada mengecil, tekanan udara
rongga dada meningkat, tekanan udara dalam paru-paru lebih tinggi dari udara
atmosfer, akibatnya udara keluar. Pengeluaran
napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga
dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke
atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya
rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan. Udara dalam rongga
dada yang kaya karbon dioksida keluar.
|
|
Gambar. Inspirasi dan Ekskresi
pernafasan dada, terlihat ruang di sekitar paru-paru mengembang menempis,
ketika udara masuk maka paru-paru membesar sedangkan udara keluar maka
paru-paru mengecil
|
b.
Pernapasan perut
Terjadinya pernafasan perut disebabkan oleh adanya aktifitas
otot-otot diafragma,
yaitu bagian yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Apabila otot
diafragma berkontraksi maka posisi diafragma akan mendatar, hal ini akan
mengakibatkan ruang rongga dada membesar sehingga tekanan udara di paru-paru
menurun dan akan mengakibatkan udara luar masuk ke dalam paru-paru. Proses ini
disebut inspirasi
pada pernafasan perut.
|
Gambar . Jika pada waktu bernafas
itu diafragma turun naik, maka dinamakan pernafasan perut. Kebanyakan pada
orang tua, jika tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas serta
disebabkan banyak zat kapur mengendap di dalamnya dan ini kebanyakan
kelihatan pada pria (Syaifuddin. 2003: 105).
|
Terdapat dua
fase dalam pernapasan perut yaitu:
1.
Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan
perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi à posisi dari melengkung menjadi mendatar à paru-paru mengembang à tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar à udara masuk. Bagan
alir berikut mengenai proses inspirasi pernapasan perut yaitu:
Inspirasi, terjadi bila otot diafragma
berkontraksi, diafragma mendatar mengakibatkan volume rongga dada membesar
sehingga tekanan udaranya mengecil dan diikuti paru-paru yang mengembang
mengakibatkan tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara atmosfer dan udara
masuk.
2.
Fase ekspirasi
pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan
perut sebagai berikut: otot diafraghma relaksasi à posisi dari mendatar kembali melengkung à paru-paru mengempis > tekanan udara di paru-paru lebih besas
dibandingkan tekanan udara luar à udara keluar dari paru-paru. Bagan
alir berikut mengenai proses ekspirasi pernapasan perut yaitu:
Ekspirasi, diawali dengan otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi
menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada, sehingga
volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat sehingga udara dalam
paru-paru keluar (http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/02/sistem-pernapasan-manusia.html).
|
|
Gambar. Pernafasan
perut, dimana saat inspirasi terlihat otot diafragma berkontraksi, diafragma
mendatar mengakibatkan volume rongga dada membesar sehingga tekanan udaranya
mengecil dan diikuti paru-paru yang mengembang mengakibatkan tekanan udaranya
lebih kecil dari tekanan udara atmosfer dan udara masuk. Ketika Ekspirasi otot
diafragma berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi menyebabkan
diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada, sehingga volume
rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat sehingga udara dalam paru-paru
keluar
|
Pernapasan perut umumnya
terjadi saat tidur. Lebih dari 200 kuman atau kotoran keluar dari saluran pernapasan
ketika bersin. Terkadang kita mengalami
bersin-bersin, misalnya saat udara berdebu. Bersin merupakan usaha tubuh untuk
mengeluarkan benda asing (kotoran atau kuman) dari saluran pernapasan. Proses
ini merupakan proses ekspirasi yang mendadak. Otot-otot perut mengalami
kontraksi secara tiba-tiba, sehingga isi perut mendorong diafragma ke atas. Keadaan
ini mengakibatkan rongga dada mengecil secara tiba-tiba dan tekanan dalam
paru-paru menjadi tinggi sehingga udara dikeluarkan dengan keras dari paru-paru
(http://texbuk.blogspot.com/2011/10/macam-macam-
pernapasan_13.html#ixzz1thXhJLpK).
Berikut
HUKUM GAS yang berkaitan dengan tekanan gas baik di dalam tubuh maupun di
atmosfer :
1.
Menurut
Robert Boyle dan Gay Lusaac
Volume
atau tekanan gas berbanding lurus dengan suhu absolute.
PV = n R
K
P =
tekanan, V = volume, n = jml molekul gas
R =
konstanta gas K = suhu
absolute
2.
Hukum
Avogadro
Pada suhu dan tekanan sama, 2 macam
gas yang volumenya sama mempunyai jumlah molekul yang sama. 1 gram mol suatu
gas pd tekanan 760 mmHg volumenya 22,414. Dalam Fisiologi ditentukan pada
keadaan suhu tubuh, tekanan , dan jenuh uap air (BTPS = body temp, Pressurer,
Saturated) .
contoh;
jika suhu 20 °C, vol gas 500 ml, tekanan 760 mmHg. Tekanan uap air pada suhu 37 °C dan 20 °C secara berturut-turut 47,1 mmHg, dan 17,5 mmHg. Maka Vol udara ekspirasi
jika suhu 20 °C, vol gas 500 ml, tekanan 760 mmHg. Tekanan uap air pada suhu 37 °C dan 20 °C secara berturut-turut 47,1 mmHg, dan 17,5 mmHg. Maka Vol udara ekspirasi
500 x (760-17,5) /(760-47,1) x (273
+ 37)/(273 + 20) = 551 ml
3.
Hukum
Dalton: Tekanan partial masing-masing gas dalam campuran gas tidak tergantung dari
gas yang lain tetapi dipengaruhi jml molekul pada volume dan suhu tertentu.
Contoh :
Contoh :
O2 di atmosfir 20,94% , tekanan udara 760 mmHg,maka besarnya
tekanan partial O2 adalah : 20,94/100 x 760 = 150 mmHg
Komposisi
dan tekanan gas pernafasan :
Gas
|
Atmosfir
|
alveolus
|
arteri
|
vena
|
02
|
20,94%,
159,1 mmHG
|
14,2%,
108 mmHg
|
100 mmHg
|
40mmHg
|
CO2
|
0,04%,
0,3 mmHg
|
5,5%
39 mmHg
|
40 mmHg
|
45mmHg
|
N2
|
79,2% ,
600,6 mmHg
|
20,3%,
573mmHg
|
573 mmHg
|
573mmHg
|
JML
|
100%,
760 mmHg
|
713mmHg
|
713 mmHg
|
659 mmHg
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar